Mereka yang dirahmati Allah SWT,
senantiasa mampu menyikapi berbagai persoalan dengan hati yang lapang.
Ada kalanya mereka bersedih, berduka, kecewa, atau barangkali tersulut kemarahannya. Tetapi mereka berhasil menguasai hatinya kembali.
Hati mereka tetap ridha, mata mereka tetap teduh.
Ketenangan menghiasi jiwa-jiwa mereka.
Duhai betapa indahnya.
Subhaanallah. .
Dalam keseharian kita,
seringkali kita dapati persoalan-persoalan yang sebenarnya remeh,
namun kita lihat lalu sikapi secara keliru hingga demikian
keras terasa benturan dalam psikologis kita.
Sempit dada, nafas tersengal, kesal hati, murung wajah,
hati bergemuruh duka cita, tetes air mata dan bahkan.. dendam !
Astaghfirullah. .
Setiap kita pasti memiliki tujuan hidup yang sedemikian agung dan mulia.
Namun, ketika dalam perjalanan menuju tujuan tersebut, justru terdominasi
oleh sikap semacam di atas, tentu akan sulit tercapai.
Sulit rasanya, menciptakan amal-amal, juga karya-karya yang besar,
lantaran ia hanya mampu terlahir dari jiwa yang tenang, hati yang lapang,
penuh ridha, serta pikiran yang jernih. Sifat - sifat seperti ini
dengan mudah dapat kita cermati pada kisah hidup orang - orang shalih.
Apa kunci sikap lapang dada yang dimiliki oleh
para salafusshalih (insan shalih) ini, hingga demikian mudah bagi mereka
untuk menapaki tiap ujian perjalanan dan meraih hidup 'bahagia'?
No comments:
Post a Comment